Militan Negara Islam IS dilaporkan menyerang sebuah pangkalan Irak di
Ramadi pada hari Jumat, hanya beberapa hari setelah pasukan nasional
mengumumkan mereka telah membebaskan kota ini dari IS.
Menurut posting di website SITE Intelligence Group, militan IS telah
mengambil alih sekitar 20 barak tentara dan diposting foto online
pejuang mereka berdiri di kompleks utama pemerintah kota.
Dilansir BBC, Pejuang dari Negara Islam atau ISIS melancarkan
serangan terhadap pangkalan militer Irak di dekat Ramadi, hanya beberapa
hari setelah kota itu direbut kembali oleh pasukan pemerintah.
Seorang juru bicara militer mengatakan pembom mobil bunuh diri dan
para pejuang mengenakan sabuk peledak ikut ambil bagian dalam serangan
yang dilancarkan pada hari Jumat (01/01).
Beberapa hari sebelumnya, Irak mengatakan mereka telah “membebaskan” Ramadi dari ISIS hari Minggu (27/12).
Serangan hari Jumat adalah serangan terbesar yang diluncurkan oleh
ISIS terhadap pasukan Irak sejak Ramadi direbut kembali oleh Irak.
“Konfrontasi masih berlangsung di utara Ramadi,” ujar sumber.
Sebastian Usher, analis BBC World Service untuk Timur Tengah
mengatakan serangan tersebut menunjukkan skala tugas yang dihadapi
pasukan pemerintah Irak di mana tentara mereka dihadapkan dengan pejuang
ISIS yang jumlahnya tidak diketahui dan masih bertahan di wilayah
pinggiran.
Pasukan Syiah Irak sepertinya termakan strategi perang yang cerdas
dari pasukan IS, dimana IS sengaja mundur dari Ramadi untuk sementara
dan membiarkan pasukan syiah Irak masuk dan berteriak-teriak kegirangan
“telah berhasil” merebut kembali Ramadi. Mereka segera membangun pos-pos
militer lengkap dengan meletakkan kendaraan baja dan segala
persenjataannya.
Ketika pasukan syiah ini terlena dalam pesta pora dan euforia
kemenangannya, pasukan IS dengan ujung tombak pasukan bom syahid
menyerbu Ramadi dan berhasil merebut puluhan tank, kendaraan lapis baja,
dan banyak pos militer pasukan syiah Irak yang tentu saja dengan
sejumlah ghanimah berupa aneka persenjataannya.
Berbagai sumber!