Warga Desa Neglasari, Kecamatan Cisompet, Kabupaten Garut laksanakan gotong-royong perbaiki jalan rusak Desa Neglasari sepanjang 9 Km pada Minggu, tanggal 6 September 2015 lalu.
Jalan yang menghubungkan Desa Marga Mulya dan Desa Linggamanik, kini rusak parah dan penuh lobang yang menyulitkan warga untuk melakukan aktivitas sehari-harinya. Dimana jalan itu merupakan jalan alternatif satu-satunya yang dapat dilalui baik pejalan kaki, pengguna roda Dua dan juga roda Empat.
Namun warga Desa Negalasari sepertinya tidak ingin berharap banyak atas bantuan perbaikan dan pembangunan dari pihak Pemerintah. Inisiatif Kepala Desa dan warga Neglasari kemudian muncul untuk melakukan gotong-royong untuk memperbaiki jalan ini.
Seperti disampaikan salah satu warga Desa Neglasari Udin (29) kepada WIP, gotong-royong perbaikan jalan merupakan inisiatif Kades Aidin yang didukung masyarakat setempat. Agar jalan tersebut dapat dilalui dengan aman demi kelancaran aktifitas masyarakat.
Sementara Kepala Desa Neglasari, Adin saat ditemui WIP di ruangan kerjanya merasa hawatir sebentar lagi akan memasuki musim hujan, sedangkan kondisi jalan sangat menghawatirkan jikalau jalan tersebut tidak cepat diperbaiki, akan terjadi banyak kecelakaan terutama kendaraan roda 2 atau motor.
"Maka saya punya inisiatif untuk mengadakan Gotong royong. Setelah itu, saya juga mengadakan riungan dengan para tokoh masyarakat Neglasari, dan juga di hadiri oleh masyarakat Neglasari. Alhamdulilah dari hasil riungan dengan para tokoh dan juga masyarakat Neglasari sangat mendukung dengan respon yang sangat baik," kata Aidin.
Menurut Aidin bahkan ada masyarakat sambil lelucon, mengatakan "sok wae pa Lurah masyarakat mah satuju pisan, lamun teu ku urang-urang bakal iraha diomean nana? Ujarnya sambil tersenyum.
Walau gotong-royong telah terlaksana, tetapi masyarakat setempat juga berharap, kiranya kedepan pemerintah dapat memberikan perhatian dengan tulus kepada masyarakat dan menurunkan anggaran proyek pembangunan jalan di Desa, dengan tidak setengah hati, harap Aidin.
sumber: SKU Warta Indonesia Pembahruan