Oleh: Tony Kurniawan
Bom yang meledak di pos polisi dekat pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, pada Kamis 14 Januari 2016 ternyata tidak membuat warga Indonesia takut. Melalui tagar #KamiTidakTakut masyarakat di Tanah Air ingin membuktikan bahwa bangsa ini tidak bisa dipecah belah oleh aksi pengecut dari para kelompok teror.
Bom yang meledak di pos polisi dekat pusat perbelanjaan Sarinah, Jakarta Pusat, pada Kamis 14 Januari 2016 ternyata tidak membuat warga Indonesia takut. Melalui tagar #KamiTidakTakut masyarakat di Tanah Air ingin membuktikan bahwa bangsa ini tidak bisa dipecah belah oleh aksi pengecut dari para kelompok teror.
#KamiTidakTakut bukan hanya sekadar slogan, sehari setelah bom Sarinah terjadi kini kawasan Sarinah kembali dipadati oleh kendaraan roda dua, roda empat, bahkan terlihat juga kendaraan roda tiga. Tidak hanya kendaraan, para pejalan kaki juga terlihat dengan bebasnya berjalan ke sana ke mari bahkan ada pula yang menyempatkan berfoto selfie di lokasi pengeboman.
Teror di Jantung kota Jakarta ini juga menyimpan cerita lain. Dari sana lahir sejumlah 'pahlawan' yang berjasa bagi hidup sesamanya. Seperti yang dilakukan Muhammad Yunus. Pengemudi ojek online itu tak segan berlari menjemput seorang gadis muda yang menjadi korban bom di dekat pos polisi di Thamrin. Sementara warga lainnya tak cukup berani untuk menolong. Namun begitu, Muhammad Yunus tak sendirian. Masih ada sederet 'pahlawan' lain yang terlahir dalam teror Thamrin kemarin.
Kehebohan pun terjadi media social, di balik peristiwa menegangkan tersebut, ternyata netizen dihibur dengan sosok polisi yang ikut beraksi menyergap pelaku peledakan peledakan tersebut Di samping hastag #KamiTidakTakut, hastag #KamiNaksir yang ditujukan pada polisi itu pun mulai menjadi Trending Topic. Adalah Kompol Teuku Arysa Kadafi yang menjadi perbincangan tersebut. Ia adalah Kepala Unit Resimen Mobil (Kanit Resmob) Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Para pengguna media sosial, khususnya wanita, dibuat penasaran dengan sosok polisi ganteng Sarinah tersebut. Penampilannya yang menarik dan wajahnya yang tampan membuat orang-orang salah fokus pada aksi penangkapan teroris tersebut. Karena penampilannya yang fashionable tersebut, tak pelak menjadikan Kompol Arysa Kadafi langsung menjadi idola. Para peselancar dunia maya pun beramai-ramai menggunakan hastag #KamiNaksir untuknya atas penampilannya dan aksi heroiknya itu.
Tak hanya Kompol Arysa, ada dua polisi lainnya ramai diperbincangkan netizen karena penampilan mereka yang modis. Di antaranya adalah Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Krishna Murti dan Kasubdit Jatanras Ditkrimum Polda Metro Jaya AKBP Herry Heryawan.
Kehebohan lain, beredar juga gambar seorang pedagang sate yang tetap menjajakan dagangannya beberapa meter dari lokasi serangan teror di Sarinah, Jakarta Pusat. Gambar tersebut diunggah beberapa waktu lalu oleh akun bernama Wimpy ke media sosial Path.
Terlihat jelas dalam gambar seorang pria penjual sate tersebut sedang membakar sate yang dipesan oleh pembelinya. Pedagang sate tersebut tampak mengenakan topi warna hitam dan biru, kemeja motif garis warna putih, celana panjang cokelat, dan sandal jepit.
Dibelakang pedagang sate tersebut terlihat seorang pria yang duduk dengan kepala plontos dan menaruh kacamata dikepalanya. Pria plontos itu mengenakan poloshirt warna hitam, jam tangan, celana denim warna biru, sepatu berwarna cokelat, dan tampak menunggu pesanan satenya. Padahal dibelakang kedua pria tersebut, kerumunan orang sedang berebut untuk melihat aksi teror tersebut. Selain itu, tragedy ini juga menimbulkan teka-teki. Karena menurut beberapa pihak hasil dari analisis poto-poto yang beredar ada kejanggalan. *