Usep (35) warga Kampung Rancabango,
Kecamatan Tarogong Kaler, setiap malamnya dihabiskan di tempat tempat
sunyi yang selalu mendatangkan resiko berat. Setiap malam dia selalu
menyusuri sawah, kadang dia juga harus menyusuri kali bahkan bukit-bukit
yang berbatu terjal.
Itulah Usep seorang pemburu Kodok. Ayah
dari dua orang anak ini, setiap malam sehabis isya meninggalkan rumah
mencari nafkah untuk keluarganya. Dengan hanya berbekal lampu sorot dari
karbit dan jaring yang diikat menggunakan tongkat yang panjang, dia
berburu rejeki tanpa memperdulikan resiko seberat apa pun. Bahkan
ancaman ular berbisa serta ular besar seperti ular Sanca tak pernah
membuatnya gentar.
Dikatakan Usep, bertemu atau berhadapan
dengan ular yang mematikan, ular Sanca sebesar batang pisang ataupun
jenis binatang lainya sudah biasa. Bahkan bertemu makhluk halus yang
menyeramkan sudah sering kali dia alami.Tapi bagi Usep tidak ada yang
ditakutkan demi memburu kodok yang menjadi sandarannya menafkahi
keluarha.
Sementara jenis Kodok yang diburu Usep
diantaranya, Kodok Hijau (kodok sawah) juga kodok coklat (kodok bukit)
serta kodok kali. Namun menurut Usep memburu kodok hijau agak sulit
sekarang ini. Selain tanah pesawahan yang sudah hampir habis dijadikan
perumahan, juga harga kodok hijau ini cukup murah antara Rp 5.000 sampai
Rp 7500/Kg. Sementara kodok coklat dan kodok kali harganya lumayan
mencapai Rp 15.000/Kg.
Usep setiap pulang antara pukul
03.00-04.00 dini hari. Hasil buruanya kadang hanya sekitar 5 Kg. Namun
jika sedang mujur bisa membawa kodok sampai15 Kg. Jadi penghasilan Usep
setiap malamnya Rp 100-300 ribu.
Cerita Usep, pernah suatu malam dia
bertemu mahluk halus hingga dia tidak bisa pulang ke rumahnya. Bahkan
katanya dia tertidur semalaman di tempat kuburan. Dia benar-benar tidak
tahu arah pulang, hingga akhirnya dia beristirahat semalaman di tempat
kuburan. Dan besok siangnya dia baru bisa pulang.
Diakui Usep, tak banyak pilihan pekerjaan untuknya pasalnya dia hanya mengantongi ijazah SD.” Kalau tidak
au kerja serabutan mungkin Saya tidak akan bisa memberikan nafkah kepada
keluarga. Kadang ada yang mencemooh pekerjaan saya, tapi tak apa akan
saya lakukan demi keluarga”.
sumber:http://www.wartapriangan.com