Warga Kecamatan Wado Kabupaten Sumedang Jawa Barat
dievakuasi menggunakan perahu karet akibat luapan air Waduk Jatigede
(Foto: MTVN/ISmail)
Bandung: Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat segera merampungkan
pembangunan Jalan Lingkar Jatigede yang menjadi jalan pengganti ruas
Jalan Raya Sumedang-Wado-Malangbong yang terputus akibat genangan air
Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat.
"Kami meminta pemerintah pusat untuk segera membangun Jalan Lingkar Jatigede. Ini kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai. Ada 500 meter lagi (yang belum selesai)," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Hermawan, di Kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (16/2/2016).
Beberapa hari terakhir, Jalan Raya Umar Wirahadikusuma, Desa Jatibungur, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, terputus akibat air Waduk Jatigede meluap.
Ruas jalan penghubung Sumedang-via Kecamatan Wado-Malangbong itu terendam air setinggi 80 centimeter. Sementara, Jalan Lingkar Jatigede yang diproyeksikan sebagai jalan pengganti belum rampung.
"Kami meminta pemerintah pusat untuk segera membangun Jalan Lingkar Jatigede. Ini kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai. Ada 500 meter lagi (yang belum selesai)," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Hermawan, di Kantor Gubernur Jawa Barat, Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (16/2/2016).
Beberapa hari terakhir, Jalan Raya Umar Wirahadikusuma, Desa Jatibungur, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, terputus akibat air Waduk Jatigede meluap.
Ruas jalan penghubung Sumedang-via Kecamatan Wado-Malangbong itu terendam air setinggi 80 centimeter. Sementara, Jalan Lingkar Jatigede yang diproyeksikan sebagai jalan pengganti belum rampung.
"Ada rapat Samsat (Satuan Manunggal Satu Atap) Waduk Jatigede salah satu bahasannya Jalan Lingkar Jatigede," ujar dia.
Rapat itu membahas pembayaran uang pengganti lahan dan uang santunan kepada 600 kepala keluarga.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat Dedi Taufik mengatakan, ada 12 trayek bus antarkota dalam provinsi (AKDP) yang dialihkan akibat terputusnya Jalan Raya Wado.
Pengalihan arus ini, kata Dedi, membuat jarak tempuh semakin jauh. Kondisi ini akan berpengaruh terhadap tarif angkutan.
"Kami akan bicarakan dengan penyedia jasa angkutan. Mungkin mereka ingin ada perubahan tarif. Tapi kita akan batasi konsekuensinya, namun saya sudah imbau jangan dinaikkan," pungkasnya.
sumber:http://jabar.metrotvnews.com/