4.
BREAKING NEWS :
Home » » Kisah Iblis Mengail Orang yang Kekenyangan

Kisah Iblis Mengail Orang yang Kekenyangan

Written By Unknown on Sabtu, 16 Januari 2016 | 07.19


Oleh Ganda Pekasih

''Tidak ada bejana yang diisi anak Adam lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam untuk menegakkan tulang punggungnya. Sepertiga perutnya untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya.'' (HR At Tirmidzi) Makan, sesungguhnya jelas tidak hanya sekadar penghalau rasa lapar. Apalagi saat ini. Makan menjadi bagian dari gaya hidup dan tujuan kesenangan serta gengsi. Maka tempat-tempat makan prestisiuspun tak pernah sepi dari pengunjung. Bahkan, ada yang memesan kursi jauh sebelumnya.

Walau jenis makanan yang dimakan halal adanya, tapi berhati-hatilah ketika batas proporsional tidak lagi diindahkan. Allah berfirman, ''Makan dan minumlah, tapi jangan berlebih lebihan. Sesungguhnya Allah tidak senang terhadap orang yang berlebih lebihan.'' (QS Ala'raaf [7]: 31).

Dikisahkan Nabi Yahya AS berjumpa iblis yang sedang membawa alat pancing. Bertanya Yahya AS, ''Untuk apa alat pancing itu?'' ''Inilah syahwat untuk mengail anak Adam.'' ''Adakah padaku yang dapat kau kail?'' Iblis menjawab, ''Tidak ada, hanya pernah terjadi pada suatu malam engkau makan agak kenyang hingga kami dapat menggaet engkau sehingga berat untuk mengerjakan shalat.'' Yahya AS terkejut. ''Kalau begitu aku tak akan mau kekenyangan lagi seumur hidupku.''

Kekenyangan membuat tubuh menjadi malas bergerak. Mengerjakan ibadah jadi berat sehingga mudah bagi iblis membisikkan tipu dayanya. Tanpa kita sadari otak pun menjadi tidur, tubuh jadi gemuk, lemak menumpuk.

Itu sebabnya, Rasulullah berpesan agar kita makan ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang. Para sahabat pun mengikuti ajaran itu. Imam Ghazali mengutip ucapan Abu Bakar Shiddiq RA dalam hal ini, ''Sejak aku memeluk Islam, belum pernah aku mengenyangkan perutku karena ingin dapat merasakan manisnya beribadah, dan belum pernah aku kenyang minum karena sangat rindunya aku pada Ilahi.''

Jelaslah mengapa Alquran dengan lantang membenci tindakan berlebih-lebihan, dalam hal ini banyak makan (kekenyangan). Di samping dari sisi kesehatan akibat banyak makan tentu bisa menimbulkan berbagai penyakit, banyak makan memberatkan pula seseorang untuk beribadah dan lebih celaka lagi, akan mematikan hati nurani.
 
Sumber : Pusat Data Republika
Share this article :

Artikel Islam

More on this category »

Mualaf

More on this category »

Post Terkini

LGBT HARAM

LGBT HARAM

Sukanagara News

More on this category »

Cisompet News

More on this category »

Garut News

More on this category »

Regional News

More on this category »

National News

More on this category »

World News

More on this category »
 
Support : Creating Website | Johny Template | Tony Putra Garut Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Desa Sukanagara News - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tony Kurniawan Alamat Desa SukanagaraJl.Bantar Peundeuy-Panyindangan