4.
BREAKING NEWS :
Home » » BMKG tayangkan langsung gerhana matahari total

BMKG tayangkan langsung gerhana matahari total

Written By Unknown on Kamis, 11 Februari 2016 | 05.48

 Foto kombinasi menunjukkan beberapa fase gerhana matahari total. (REUTERS/Jon Olav Nesvold/NTB Scanpix)


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) akan menayangkan secara langsung proses terjadinya gerhana matahari total (GMT) lewat laman yang dapat diakses oleh masyarakat di http://media.bmkg.go.id/hilal pada 9 Maret 2016.

"Fenomena GMT di tempat yang sama ini hanya terjadi 350 tahun sekali. BMKG menyediakan video streaming informasi fenomena GMT," kata Kepala BMKG Andi Eka Sakya saat jumpa pers di kantornya di Jakarta, Kamis.

BMKG, kata dia, akan mengamati proses terjadinya GMT lewat Kedeputian Bidang Geofisika BMKG khususnya Pusat Seismologi Teknik Geofisika Potensial dan Tanda Waktu di beberapa tempat.

Di antara tempat-tempat pengamatan GMT itu seperti di Ternate, Palu, Tanjung Pandan dan Bengkulu.

Pengamatan, kata Andi, juga dilakukan di lokasi-lokasi yang tidak mengalami GMT. Total titik pengamatan dilakukan di 179 stasiun BMKG yang tersebar di seluruh Indonesia.

"Akan ada perbandingan hasil pengamatan di lokasi terdampak GMT dan lokasi yang tidak terkena GMT," katanya.

Selain pengamatan GMT, BMKG juga mengamati dampak gerhana itu dari berbagai kajian ilmiah seperti dampaknya terhadap magnet bumi dan gravitasi bumi.

Pengamatan efek gravitasi dari GMT akan dilakukan di Palu. Sedangkan pengamatan medan magnet bumi dilaksanakan di Palu, Manado, Kupang, Jayapura, Pelabuhan Ratu, Tangerang, Tuntungan, Gunung Sitoli dan Liwa.

Andi mengatakan terdapat 11 provinsi yang dilintasi GMT yaitu Bengkulu, Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.

Sementara itu, kota-kota besar yang diperkirakan dilalui GMT adalah Muko-muko (Bengkulu), Palembang, Tanjung Pandan, Palangkaraya, Balikpapan, Palu dan Ternate.

Gerhana matahari total, kata Andi, adalah fenomena alam dengan kedudukan matahari, bulan dan bumi berturut-turut berada dalam satu garis lurus. Efek dari posisi itu membuat sebagian wilayah akan terkena bayangan gelap bulan. Akibatnya, wilayah yang terkena bayangan gelap bulan tidak dapat melihat matahari secara langsung.

Dalam proses itu, kata dia, diperkirakan akan terjadi perubahan berbagai fenomena alam yang berbeda dibandingkan bumi saat tidak mengalami GMT.

Sumber: http://www.antaranews.com
Share this article :

Artikel Islam

More on this category »

Mualaf

More on this category »

Post Terkini

LGBT HARAM

LGBT HARAM

Sukanagara News

More on this category »

Cisompet News

More on this category »

Garut News

More on this category »

Regional News

More on this category »

National News

More on this category »

World News

More on this category »
 
Support : Creating Website | Johny Template | Tony Putra Garut Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Desa Sukanagara News - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tony Kurniawan Alamat Desa SukanagaraJl.Bantar Peundeuy-Panyindangan