4.
BREAKING NEWS :
Home » » Sekilas Sejarah Kabupaten Garut

Sekilas Sejarah Kabupaten Garut

Written By Unknown on Selasa, 02 Februari 2016 | 02.22


Limbangan, Awal Mula Kota Garut 
  • Limbangan merupakan salah satu daerah yang subur makmur, aman, dan tenteram. Pada masa penyebaran agama Islam di Jawa Barat, Sunan Syarif Hidayatullah menunjuk Raden Widjajakusumah sebagai Bupati pertama Limbangan dan sebagai wakil beliau yang menggantikan Dalem Prabu Liman Sendjaya.
  • 24 Maret 1706, Limbangan dikembalikan statusnya menjadi Kabupaten Limbangan oleh VOC dan menunjuk Rangga Mertasinga sebagai bupatinya.
  • 2 Maret 1811, Kabupaten Limbangan dibubarkan oleh Gubernur Jendral Daendels yang merupakan penguasa tertinggi pemerintah kolonial Belanda. Alasannya adalah karena produksi kopi didaerah tersebut menurun hingga titik terendah serta ada penolakan dari bupat untuk menanam nila.
  • 16 Februari 1813, Gubernur General Raffles melalui surat keputusannya mengembalikan status Limbangan menjadi kabupaten di Keresidenan Priangan, dengan Tumenggung/Adipati Adiwidjaja sebagai Bupati Limbangan.
  • Berkaitan dengan pengembalian status Limbangan menjadi Kabupaten, maka Adipati Adiwidjaja mencari tempat untuk ibu kota kabupaten yang cocok karena Suci wilayahnya sempit dan tidak subur lagi.
  • Beliau membentuk panitia untuk mencari daerah yang cocok untuk ibu kota. Awalnya daerah Cimurah, 3 km timur Suci. Namun daerah tersebut sulit air bersih. Lalu bergeser 5 km ke arah barat Suci, dan menemukan tempat yang cocok sesuai dengan kriteria dan kebutuhan pemerintahan dan masyarakat. Tanah subur, air yang bersih, dan dikelilingi gunung-gunung.
  • 15 September 1813, peletakkan batu pertama pembangunan sarana dan prasarana ibukota, seperti tempat tinggal, pendopo, kantor asisten residen, mesjid, dan alun-alun. Terdapat juga Babancong, tempat bupati berpidato di depan pendopo.
  • Tahun 1889, dibangun stasiun kereta Cibatu untuk menyokong kegiatan pengangkutan hasil perkebunan di Garut dan tempat pemberhentian pejabat Belanda.
  • 14 Agustus 1925, Kabupaten Garut disahkan menjadi daerah otonom oleh Gubernur Jenderal dengan R.A.A Soeria Kartalegawa yang menjadi bupati pertama memimpin Kabupaten Garut.

Peristiwa Penting Dalam Mempertahankan Kedaulatan
  • 19 Juli 1919, terjadi Pertempuran Cimareme terhadap Belanda yang dipimpin oleh Haji Hasan dikarenakan penolakannya atas sikap semena-mena Belanda dengan kebijakan Peraturan Pembelian Padi.
  • 12 Oktober 1945, terjadi pertempuran Kubang di Banyuresmi dalam menghadang konvoi pasukan Jepang yang akan masuk ke Garut dari arah Ujung Berung, Bandung.
  • 3 September 1947, Peristiwa Leuwigoong di Garut, saat melakukan penghadangan terhadap tentara Belanda yang sedang melakukan melakukan perjalanan  dari arah Leles-Cibatu menggunakan kendaraan truk.
  • 17 April 1952, terjadi penyerangan DI/TII di Desa Cipari dan Pesantren Cipari, Wanaraja oleh sekitar 3000 pasukan DI/TII pimpinan Sekarmadji Maridjan Kartosoewiryo.

Hari jadi Garut
Awalnya pada masyarakat berpendapat bahwa hari jadi Garut jatuh pada tanggal 17 Maret 1913, namun mulai tahun 1963 Hari Jadi Garut diperingati pada tanggal 17 September sesuai dengan temuan tulisan di jembatan Leuwidaun sebelum direnovasi. Namun penanggalan ini diubah dalam PERDA Kab. DT II Garut No. 11 Tahun 1981 tentang Penetapan Hari Jadi Garut yang diundangkan dalam Lembaran Daerah pada tanggal 30 Januari 1982 dan ditetapkan Hari Jadi Garut itu jatuh pada tanggal 17 Maret 1813. Namun Hari Jadi Garut diubah menjadi tangga 16 Februari 1813 karena Kabupaten Limbangan digantikan oleh Kabupaten Garut dan bupati pertama pasca pembubaran Kabupaten Limbangan menjadi Kabupaten Garut dilantik.

Asal Mula Nama Garut
Bupati Adiwijaya bersama perwakilan Belanda mencari tempat yang cocok untuk ibukota kabupaten. Setelah penelusuran,ditemukan satu daerah yang subur dan dikelilingi gunung.

Pada saat menemukan mata air, seorang panitia tangannya terluka diakibatkan kakarut (tergores-red) semak belukar. Perwakilan Belanda tersebut tidak bisa melafalkan kata kakarut dengan jelas dan menyebutkan gagarut. Semenjak peristiwa itulah para panitia menamai tanaman semak belukarnya itu dengan Ki Garut dan telaga dari sumber mata airnya nya dengan nama Ci Garut.

sumber: http://www.jelajahgarut.com
Share this article :

Artikel Islam

More on this category »

Mualaf

More on this category »

Post Terkini

LGBT HARAM

LGBT HARAM

Sukanagara News

More on this category »

Cisompet News

More on this category »

Garut News

More on this category »

Regional News

More on this category »

National News

More on this category »

World News

More on this category »
 
Support : Creating Website | Johny Template | Tony Putra Garut Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. Desa Sukanagara News - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Tony Kurniawan Alamat Desa SukanagaraJl.Bantar Peundeuy-Panyindangan